Tampilkan postingan dengan label Sumber Air. Tampilkan semua postingan

Manfaat Air Alkali

Buku tentang Air Alkali
Air ALKALI dalam tubuh diantaranya berfungsi menjaga kesegaran, membantu pencernaan dan mengeluarkan racun. Namun, tahukah Anda, ternyata banyak manfaat yang direguk dari Air ALKALI, selain nikmatnya kesegaran. 

Banyak orang yang tidak mengetahui khasiat air alkali selain untuk menghilangkan dahaga saja. Air alkali dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan cara yang mudah dan murah. berikut 10 manfaat air alkali yang mungkin dapat kita jadikan acuan saat akan mengkonsumsi minuman di luar dari air putih.

1. Memperlancar Sistem Pencernaan

Mengkonsumsi air alkali dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.


2. Air Alkali Membantu Memperlambat Tumbuhnya Zat-Zat Penyebab Kanker,

plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum air alkali akan membuat tubuh lebih berenergi.


3. Perawatan Kecantikan

Bila kurang minum air alkali, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air alkali dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit. Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh pun harus benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 – 10 gelas sehari.


4. Untuk Kesuburan

Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita.

Menurut basil penelitian dari sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin maka peredaran darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi dengan air alkali dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus.
 

Bahkan, mandi di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak. Nah, buat yang malas mandi pagi atau bahkan malas mandi harus mulai dirubah tuh kebiasaannya…

5. Menyehatkan Jantung

Air alkali juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dan penyakit kewanitaan. Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.


6. Sebagai Ubat Stroke

Air alkali tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran. Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air panas, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit.


7. Efek Relaksasi

Air alkali mengandung ion negatif bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion negatif dalam aliran darah akan mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel dan jaringan.

Bukan itu saja jika mengalami ketegangan otot dapat dilegakan dengan mandi air hangat bersuhu sekitar 37 derajat C. Selagi kaki terasa pegal kita sering dianjurkan untuk merendam kaki dengan air hangat dicampur sedikit garam. Nah, jika memilik shower di rumah cobalah mandi dan nikmati hasilnya. Konon, shower juga menghasilkan ion negatif.


8. Menguruskan Badan

Air alkali juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air alkali hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air alkali ini tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah minum pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin.
Mau kurus?, minum air alkali saja.

9. Tubuh Lebih Bugar

Khasiat air alkali tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. Kita mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.


10. Penyeimbang tubuh .

Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 – 10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh.


Nah, air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Kalau jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 – 400 g/hari, kandungan aimya sekitar 60 – 90 % bobot tinja atau sekitar 50 – 60 ml air sehari.
 

Sedangkan, air yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter, tergantung suhu udara sekitar. Belum lagi faktor pengeluaran air melalui pernapasan. Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat. Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan udara di sekitarnya.

Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.
 

Asal tahu saja, aktivitas makin banyak maka makin banyak pula air yang terkuras dari tubuh. Untuk itu, pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat!

Jika berada di ruang ber-AC, dianjurkan untuk minum lebih banyak karena udara yang dingin dan tubuh cepat mengalami dehidrasi. Banyak minum juga akan membantu kulit tidak cepat kering. Di ruang yang suhunya tidak tetap pun dianjurkan untuk membiasakan minum meski tidak terasa haus untuk menyeimbangkan suhu.

Manfaat Alkaline water (air alkali) sudah dibuktikan secara medis di seluruh dunia, beberapa diantaranya yaitu:

  1. Dengan pH serta oksigen tinggi mampu menghentikan pertumbuhan sel kanker
  2. Melunakkan kolesterol untuk membersihkan plaq di dinding pembuluh darah
  3. Mengatasi darah tinggi akibat kekentalan darah & penyempitan pembuluh darah
  4. Mengatasi gejala stroke serta mengobati stroke yang masih baru
  5. Mencegah serangan jantung, stroke iskemik (penyumbatan)& hemoragik (pecah pembuluh)
  6. Mengaktifkan pankreas untuk menghasilkan insulin ( mencegah & mengobati Diabetes )
  7. Membersihkan ginjal, melunakkan batu ginjal, mencegah gagal ginjal
  8. Mengatasi sembelit, gangguan pencernaan & mengatasi derita maag.
  9. Menetralkan kelebihan asam lambung, sangat baik untuk diet ketat.
  10. Menjaga keseimbangan pH cairan tubuh dan membantu memperbaiki sirkulasi darah.
  11. Mengatasi Reumatik, Osteoporosis & memperbaiki jaringan ikat tulang (kolagen)
  12. Mengatasi mual / muntah pada ibu hamil, disebabkan karena kekurangan mineral alkali
  13. Sebagai anti oksidan yang tinggi untuk melawan radikal bebas.
  14. Melancarkan pembuangan limbah tubuh berupa keringat & urine
  15. Membantu mengeluarkan toksin-toksin dari dalam tubuh.
  16. Meningkatkan kandungan Oksigen dan daya serap nutrisi yang tinggi.
  17. Membantu meningkatkan vitalitas dan kesehatan tubuh dengan pancaran energi FIR
  18. Membantu menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya dan formasi radikal bebas.
  19. Merupakan cara baru menghambat proses penuaan
  20. Mengatasi kecanduan pada alkohol / minuman keras ataupun Narkoba
  21. Dan lain-lain, silahkan baca artikel-artikel di web ini.
Beberapa Manfaat Lain dari Air Alkali:


1. Buah-buahan dan Sayuran
Rendam buah-buahan dan sayuran dalam air Alkali selama 20-30 menit sebelum makan, memasak atau menyimpan di lemari es. air Alkali menghilangkan residu pestisida dan bahan kimia. Buah-buahan dan sayuran rasa manis dan renyah, dan tetap segar bahkan setelah satu minggu di lemari es.

2. Daging
Untuk lebih lezat dan lembut daging, rendam daging dalam air Alkali selama 10-15 menit sebelum memasak. Daging bahkan akan tetap mempertahankan kesegaran dan warna setelah pencairan.

3. Ikan dan Seafood
Ikan dan makanan laut akan memiliki kurang amis bau dan mempertahankan kesegaran ketika direndam dalam air Alkali.

4. Suplemen
Air Alkali akan membantu Anda memaksimalkan manfaat yang Anda peroleh dari suplemen Anda dengan memastikan bahwa vitamin, mineral, tumbuh-tumbuhan dan nutrisi lainnya Anda mengambil dikirim ke sel-sel Anda dan secara optimal dimanfaatkan oleh tubuh Anda. air Alkali sangat baik untuk anak-anak mencampur minuman!

5. Mendapatkan yang terbaik dari tubuh Anda.
Kelesuan, tubuh sakit, nyeri sendi, sakit kepala, migrain, sembelit, alergi, kram, bloatedness, kelelahan, stres, semuanya telah diketahui menghilang dengan minum air Alkali.

Dalam hanya satu atau dua minggu minum air Alkali, pengguna telah melaporkan tingkat energi meningkat dan kewaspadaan, buang air besar yang teratur, kebebasan dari sakit, nyeri dan kekakuan dan bantuan dari berbagai jenis penyakit. !

6. Mendapatkan yang terbaik dari semuanya!
Ikan akan berenang dengan penuh semangat dan tumbuh indah di air Alkali. Hal ini juga membuat air minum besar untuk kucing, anjing, hamster, kelinci, atau binatang peliharaan apapun yang mungkin Anda miliki. Mandi hewan peliharaan Anda dalam air air Alkali akan membantu mengurangi bau badan & sehat.

7. Tanaman sehat
Jika Anda secara teratur menyiram tanaman Anda dengan air Alkali maka tanaman anda akan hidup dan lebih sehat Ini juga melakukan pekerjaan yang besar untuk menghidupkan kembali layu tanaman.

8. Bunga lebih tahan lama
Apakah mereka pot atau dipotong, air Alkali akan membantu menjaga bunga mekar dan keindahan untuk waktu yang cukup lama. Sempurna untuk toko bunga!.

Berikut ini beberapa manfaat lain air alkalin untuk kesehatan: 
  • Meningkatkan power sampai 100% secara instan.
  • Sebagai anti oksidan, menetralisir radikal bebas yang merusak sel dalam tubuh.
  • Meningkatkan kekebalan tubuh/imunitas tubuh.
  • Membuang racun/toksin dalam tubuh.
  • Memperlancar peredaran nutrisi dalam tubuh.
  • Mengatasi gangguan kulit, alergi,proriasis, dan penuaan dini.
  • Membantu menstabilkan tekanan darah, dan meringankan sembelit (konstipasi), maag dan gangguan pencernaan lain.
  • Mengatasi nyeri sendi, asam urat, kejang otot, dan kelelahan.
  • Mengatasi nyeri ulu hati, mual, tekanan darah tinggi, migrain ,kegemukan, dan keropos tulang.
  • Menyembuhkan kanker, infeksi, peradangan, dan kencing manis.
  • Meningkatkan stamina dan vitalitas tubuh.
  • Meningkatkan rasa serta aroma makanan dan minuman.
  • Dapat mencuci beras dengan tidak mengurangi vitamin pada besar dan membuang pestisida pada beras.
  • Dapat sebagai pengganti borwater pada mata kemudian penglihatan berangsur angsur jelas 
  • Dan lain-lain, silahkan baca artikel-artikel di web ini.

Sumber Daya Air

Selain masalah ekstraksi optimal (khusunya untuk air bawah tanah), permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya air adalah alokasi dan distribusi air. Alokasi air merupakan masalah ekonomi untuk menentukan bagaimana suplai air yang tersedia harus dialokasikan kepada pengguna atau calon pengguna. Penggunaan air sendiri pada dasarnya terbagi dalam dua kelompok: Kelompok konsumtif, yakni mereka yang memanfaatkan suplai air untuk konsumsi, dan kelompok non-konsumtif. Kelompok konsumtif antara lain rumah tangga, industri, pertanian, kehutanan. Kelompok ini memanfaatkan air melalui proses yang disebut diversi (diversion), baik melalui transformasi, penguapan, penyerapan ke tanah, maupun pendegradasian kualitas air secara langsung (pencemaran). Kelompok pengguna ini mem-perlakukan sumber daya air sebagai sumber daya tidak terbarukan.

Di sisi lain, pengguna non-konsumtif memanfaatkan air hanya sebagai media seperti:
• Medium pertumbuhan ikan pada kasus perikanan.
• Sumber energi listrik pada pembangkit listrik tenaga air.
• Rekreasi (berenang, kayaking, dan sebagainya).

Kelompok pengguna ini memperlakukan sumber daya air sebagai sumber daya terbarukan, dan pengelolaan sumber daya air tidak terlalu menimbulkan masalah ekonomi mengingat suplai air tidak banyak dipengaruhi oleh pemanfaatannya. Namun, jika tidak dikelola, pemanfaatan non-konsumtif ini pun akan menimbulkan eksternalitas air itu kemudian dijadikan sebagai barang publik. Karena itu, analisis ekonomi sumber daya air untuk pemanfaatan non-konsumtif ini kemudian didekati dengan teknik non-market valuation yang akan dibahas secara terperinci pada bab berikutnya.

Khusus yang menyangkut penggunaan konsumtif, alokasi sumber daya air diarahkan dengan tujuan suplai air yang terbatas tersebut dapat dialokasikan kepada pengguna, baik untuk generasi sekarang maupun generasi mendatang, dengan biaya yang rendah. Dengan kata lain, alokasi sumber daya air harus memenuhi kriteria efisiensi, equity dan sustainability (keberlanjutan). Berikut disajikan ketiga kriteria tersebut beserta tujuan pengelolaannya.

Kriteria Alokasi Sumber Daya Air

Efisiensi
• Biaya penyediaan air yang rendah
• Penerimaan per unit sumber daya yang tinggi .
• Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan


Equity
• Biaya penyediaan air yang rendah

Sustainability
• Penerimaan per unit sumber daya yang tinggi .
• Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
• Akses Terhadap air bersih untuk semua masyarakat
• Menghindari terjadinya deplesi pada air bawah tanah (groundwater depletion)
• Menyediakan cadangan air yang cukup untuk memelihara ekosistem
• Meminimalkan pencemaran air

Selain kriteria di atas, Howe et al., (1986) menambahkan kriteria alokasi sumber daya air antara lain:
• Fleksibilitas dalam penyediaan air sehingga sumber daya air dapat digunakan pada periode waktu yang berbeda dan dari satu tempat ke tempat lainnya sesuai dengan perubahan permintaan.
• Keterjaminan (security) bagi pengguna yang haknya sudah terkukuhkan sehingga mereka dapat memanfaatkan air seefisien mungkin.
• Akseptabilitas politik dan publik sehingga tujuan pengelolaan bisa diterima oleh masyarakat.

Dengan beberapa kriteria di atas, pengelolaan sumber daya air,khususnya yang menyangkut alokasi, memang menjadi sangat kompleks. Namun, secara umum ada beberapa mekanisme alokasi yang umum digunakan, yakni Queuing System, water pricing, alokasi publik, dan user-based allocation.
ini dapat dilakukan dengan pendekatan pengeluaran prevent!f, yaitu mengukur biaya yang dikeluarkan untuk membersihkan air dari beban pencemar (Dixon et al., 1986).

Komponen yang membentuk biaya pengolahan air antara lain adalah : (1) Pemakaian bahan kimia; (2) tanaga kerja; (3) perawatan peralatan; (4) bahan bakar; dan (5) tenaga listrik. Biaya pengolahan bahan baku menjadi air minum dapat dibedakan menjadi dua, sebagaimana biaya untuk memproduksi suatu produk, yaitu biaya tetap dan biaya variabel (Soedarsono, 1988).

Biaya tetap merupakan biaya yang harus dikeluarkan meskipun tidak mengolah air. Contoh biaya tetap adalah : gaji tenaga kerja dan penyusutan peralatan. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan keluaran yang dihasilkan. Besar kecilnya biaya variabel tergantung pada besar kecilnya produksi air minum.

Konsep biaya lain yang berkaitan dengan produksi air minum adalah biaya marginal. Biaya marginal merupakan biaya tambahan total biaya sebagai akibat tambahan hasil produksi air minum (Sudarman, 1989). Biaya marginal mempunyai hubungan fungsional dengan jumlah air minum yang dihasilkan.
Pada kurva biaya marginal dapat ditentukan titik-titik optimal bagi perusahaan air minum. Oleh karena itu setiap titik pada kurva biaya marginal akan menunjukkan koordinasi antara beban biaya yang bersedia ditanggung oleh perusahaan air minum dengan kuantitas air minum yang ditawarkan.

Sumber Air Baku dan Problematikanya

Sumber air baku memegang peranan yang sangat penting dalam industri air minum. Air baku atau raw water merupakan awal dari suatu proses dalam penyediaan dan pengolahan air bersih. Sekarang apa yang disebut dengan air baku. Berdasar SNI 6773:2008 tentang Spesifikasi unit paket Instalasi pengolahan air dan SNI 6774:2008 tentang Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air pada bagian Istilah dan Definisi yang disebut dengan Air Baku adalah :

“Air yang berasal dari sumber air pemukaan, cekungan air tanah dan atau air hujan yang memenuhi ketentuan baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum”

      Sumber air baku bisa berasal dari sungai, danau, sumur air dalam, mata air dan bisa juga dibuat dengan cara membendung air buangan atau air laut. Evaluasi dan pemilihan sumber air yang layak harus berdasar dari ketentuan berikut : 
  1. Jumlah air yang diperlukan
  2. Kualitas air baku
  3. Kondisi iklim
  4. Tingkat kesulitan pada pembangunan intake
  5. Tingkat keselamatan operator
  6. Ketersediaan biaya minimum operasional dan pemeliharaan untuk IPA
  7. Kemungkinan terkontaminasinya sumber air pada masa yang akan datang
  8. Kemungkinan untuk memperbesar intake pada masa yang akan datang
Ket gb. Penulis sedang mengukur kedalaman sebagian sisi dam Duriangkang untuk persiapan pembuatan intake.

Dalam jumlah yang kecil, air bawah tanah, termasuk air yang dikumpulkan dengan cara rembesan, bisa dipertimbangkan sebagai sebuah sumber air. Kualitas air bawah tanah secara umum sangat baik bagi air permukaan dan dibeberapa tempat yang memiliki musim dingin bisa memanfaatkan salju sebagai sumber air. Hal ini bisa menghemat biaya operasional dan pemeliharaan karena secara umum kualitas air bawah tanah sangat baik sebagai air baku. Khusus untuk air bawah tanah yang diambil dengan cara pengeboran tentunya melalui perijinan. Hal ini untuk mencegah terjadinya eksploitasi secara besar-besaran. Akibat dari ekplotasi secara besar-besaran bisa mengakibatkan kekosongan air dibawah tanah karena tidak seimbangnya antara air yang masuk dengan air yang diambil, sehingga menyebabkan pondasi bangunan yang berada diatasnya bisa turun atau settlement seperti yang terjadi dibeberapa gedung di Jakarta, juga bisa mengakibatkan intrusi air laut yang masuk merembes menggantikan air tanah tersebut, akibatnya air menjadi asin dan tidak layak pakai seperti di utara Jakarta.

    Disebutkan diatas bahwa tidak semua air baku bisa diolah, oleh karena itu dibuatlah ketentuan sebagai standar kualitas air baku yang bisa diolah. Dalam SNI 6773:2008 bagian Persyaratan Teknis kualitas air baku yang bisa diolah oleh Instalasi Pengolahan Air MInum (IPA) adalah :
  1. Kekeruhan, maximum 600 NTU (nephelometric turbidity unit) atau 400 mg/l SiO2 
  2. Kandungan warna asli (appearent colour) tidak melebihi dari 100 Pt Co dan warna sementara mengikuti kekeruhan air baku. 
  3. Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat baku air baku sesuai PP No. 82 tahun 2000 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
  4. Dalam hal air sungai daerah tertentu mempunyai kandungan warna, besi dan atau bahan organic melebihi syarat tersebut diatas tetapi kekeruhan rendah (<50 NTU) maka digunakan IPA system DAF (Dissolved Air Flotation) atau system lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagai contoh untuk dua operator mitra kerja PAM Jakarta menggunakan sebagian besar air bakunya dari bendungan Jatiluhur di Jawa Barat yang disalurkan lewat Kali Malang. Sebagian kecil tambahan dari kali Krukut dan pasokan dari Cisadane Tangerang. Di beberapa kota besar lain juga menggunakan air sungai sebagai air baku seperti PDAM Surabaya yang mengandalkan Kali Surabaya, kemudian PDAM Semarang mengambil dari Kali Garang, Kota Bandung dengan sungai Cikapundungnya, dll.
 
Untuk PAM yang menggunakan air baku dari mata air biasanya adalah kota-kota kecil yang dekat dengan pegunungan dimana biasanya mata air berada. Seperti kota Pemalang dan Banjarnegara di Jawa Tengah, air baku diambil dari Moga di Pemalang dan Sijeruk di Banjarnegara. Biaya yang murah baik dari sisi pengolahan maupun operasional menjadi pertimbangan dalam hal ini. Mata air yang biasanya terletak di kaki bukit secara gravitasi menggunakan pipa didistribusikan kepada pelanggan air minum. Tetapi karena debitnya terbatas maka mata air tidak bisa dipakai dikota besar yang membutuhkan kapasitas air baku yang besar pula.

Ket. Gb. Dam Muka Kuning Batam, tampak bangunan intake WTP Muka Kuning.(sb. http://www.panoramio.com/user/2669815).

Air baku di kota Batam diambil dari 6 dam atau waduk buatan yang ada disana, yaitu dam Muka Kuning, dam Sei Ladi, dam Nongsa, dam Sei Harapan, dam Sei Baloi dan yang terbesar adalah dam Duriangkang.
 Dam Sei Baloi saat ini sudah tidak dimanfaatkan lagi sebagai sumber air baku, karena dari sisi kuantitas sudah sangat berkurang akibat semakin mengecilnya area dam karena banyaknya pemukiman baru yang tumbuh disekitar dam, WTP yang ada mengambil air dari dam Duriangkang dengan cara pipanisasi.

Dam Duriangkang adalah dam terbesar di kota Batam. Pembangunan dam ini cukup unik bahkan mungkin satu-satunya di Indonesia dan merupakan bendungan Estuary terbesar se Asia Tenggara. Awalnya Dam Duriangkang adalah kampung yang berdekatan dengan pantai. Kemudian direncanakan untuk melakukan pembendungan dari daerah yang berdekatan sehingga air laut menjadi terpisah akibat adanya bendungan ini. 

Ket. gb. Dam Duriangkang tampak dikejauhan dengan setting depan Kawasan Industri Muka Kuning Batam..

Informasi yang didapat dari http://ptbck.com/html/indonesia/performakerja_detail.php?id=45+ 400.000 m2. kapasitas tamping dam ini mencapai 107 juta m3 dan bisa diolah dengan debit hingga 3.000 liter/detik. Dam ini dibangun pada tahun 1991 dengan tiga tahap dan selesai pada tahun 1997. Dam ini baru bisa diolah beberapa tahun kemudian setelah dibendung karena harus menurunkan tingkat salinitas air yang mencapai 20.000 ppm hingga maximal 400 ppm sesuai dengan kriteria. Penyebab tingginya salinitas ini adalah akibat dari air laut yang terjebak akibat pembendungan dan tingginya pengendapan lumpur hingga mencapai

Permasalahan sumber air baku bukan hanya bagaimana pengadaannya tetapi bagaimana memelihara dan merawat sumber-sumber air baku yang ada. Hal-hal yang bisa mengakibatkan berkurangnya jumlah air baku yang ada antara lain :
1.    Penggundulan hutan yang merupakan daerah resapan yang bisa memperbaharui sumber air tanah. Sekarang ini sudah menjadi berita nasional lewat berbagai media, bahwa hutan tropis di Indonesia sudah jauh berkurang. Daerah perkotaan tidak dikelola dengan perencanaan yang baik sehingga daerah terbuka hijau menjadi jarang, yang mengakibatkan air hujan tidak bisa meresap ke dalam tanah atau tidak tertampung, hanya terbuang percuma ke laut.
2.     Tingkat pencemaran yang semakin meninggi pada setiap sumber air baku baik dam, danau atau sungai. Pencemaran ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat yang membuang sampah seenaknya tetapi juga dilakukan oleh industry yang membuang limbahnya tanpa melalui bangunan pengelola limbah (IPAL) yang memadahi.
3.      Semakin menyempitnya daerah genangan air baku atau daerah aliran sungai (DAS) yang diakibatkan oleh pemukiman baik yang legal dikelola oleh developer maupun yang liar seperti yang terjadi di Sei Baloi kota Batam atau bantaran-bantaran sungai seperti Kali Ciliwung di Jakarta atau Kali Mas di Surabaya.
4.     Pendangkalan sumber air baku baik oleh sampah atau oleh lumpur sedimen. Pendangkalan akibat lumpur ini terkait dengan yang pertama yaitu penggundulan hutan sehingga lumpur yang tidak tertahan oleh pohon terbawa oleh air sungai hingga ke muara.
5.      Tingkat kebocoran air di Daerah Air Sungai akibat perbuatan perawatan yang kurang dari pemerintah atau pencurian air yang dilakukan oleh sebagian masyarakat yang belum memahami pentingnya air baku seperti yang terjadi disepanjang saluran induk Jatiluhur ke Kali Malang.
6.     Lemahnya pengawasan dan law enforcement dari pihak-pihak terkait dalam rangka menjaga sumber air baku.


Ket. Gb. Pemandangan sebagian sisi Kali Ciliwung - Krukut Jakarta (sb. http:/www.beritabatavia.com/gambar/90ciliwung-krukut.jpg)

Dari berbagai sebab yang mengakibatkan rusaknya atau berkurangnya jumlah air baku maka bisa dilakukan pencegahan yang antara lain adalah :
1.  Reboisasi atau penanaman hutan kembali bagi yang gundul. Hutan yang masih baik harus dijaga sedemikian rupa sehingga tidak menjadi rusak.
2.  Tata kelola yang baik dalam RTRK (Rencana Tata Ruang Kota) dan implementasinya di lapangan.
3.  Membangun sumur resapan pada setiap bangunan di perkotaan.
4.  Menyadarkan dan mengingatkan kembali kepada masyarakat dan pelaku industry untuk sadar akan lingkungan terutama di daerah sekitar sungai agar tidak membuang sampah atau limbah industrinya secara sembarangan. Limbah industry harus diolah dengan benar sebelum dibuang ke sungai atau laut.
5.  Membongkar bangunan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Pengetatan IMB serta membersihkan DAS dari bangunan yang tidak terkait dengan pengelolaan sungai.
6.   Pengerukan kembali bagi sungai-sungai atau dam yang mengalami pendangkalan.
7.  Masyarakat yang melakukan pencurian air hendaknya disadarkan dan ditindak apabila tetap membandel.
8.  Penegakan hukum secara tegas sangat diperlukan dalam menjaga kelestarian sumber air baku.

Dari pembahasan di atas jelas betapa pentingnya peran air baku dalam perencanaan dan pengolahan Industri Air Minum. Peran serta masyarakat dan seluruh stake holder yang ada bahkan pemerintah wajib untuk ikut serta dan melakukan pemeliharan, pencegahan dan penindakan bagi yang tidak taat. Peran serta insan pemerhati dan pengelola air minum juga bisa dilakukan lewat lingkungan masing-masing.
Penulis yakin bahwa seandainya semua dilakukan maka cerita bahwa kita akan kekurangan sumber air baku tidak akan terjadi. Semoga.

Ref :
1.       Standar Nasional Indonesia (SNI) 6773:2008 dan 6774:2008
2.       Integrated Design Of Water Treatment Facilities by Susuku Kawamura.
3.       Basic Water Treatment 3rd  edition by Chris Binnie, Martin Kimber and George Smethurst.
4.     www.ptbck.com
 

Air Dalam Kehidupan Kita

Tanpa air dunia akan kering kerontang, tak ada kehidupan, yang ada adalah kesunyian yang mencekam. Berdasar dari artikel yang pernah saya baca manusia normal bisa bertahan hidup tanpa makanan hingga 7 hari, tetapi tanpa air paling lama hanya 3 hari. 

Para pecinta alam sedang melakukan arung jeram di Sungai Serayu
Alloh SWT. menurunkan rizkinya kepada setiap mahluk hidup melalui hujan yang turun dari langit. Air tersebut menembus dan merembes ke dalam tanah untuk kemudian menjadi mata air, mata air menjadi sungai, sungai di bendung jadilah sebuah dam. Sebagian lagi ada yang turun langsung ke dam alam atau ke lautan. Sumber-sumber air inilah yang diolah oleh manusia untuk keperluan hidup sehari-hari manusia. Sebagian lagi dugunakan untuk mengaliri irigasi pengairan sawah, kolam ikan dan lain-lain.Selain manusia air juga dibutuhkan oleh seluruh mahluk hidup yang ada di muka bumi ini. Sehingga dunia ini semakin lengkap dan semarak dengan kehadiran mereka. Pemanfaatn air oleh mahluk hidup tersebut menghasilkan air buangan yang ditampung di sungai dan akhirnya ke laut, air laut mengalami evaporasi berkumpul menjadi awan dan siap menurunkan hujan kembali. Begitulah siklus air di muka bumi ini yang terus berulang.

Pemandangan sungai Serayu, Banjarnegara
Air mengajarkan kepada kita untuk lebih banyak diam tetapi terus bekerja, terus mengalir dan terus bertambah banyak. Demikianpun kita sebagai manusia mestinya kita juga lebih banyak bekerja dan lebih memberikan maanfaat bagi mahluk Alloh SWT yang lain. Air juga mengajarkan kepada kita untuk bisa menyesuaikan dengan segala kondisi yang ada. Saya jadi teringat dengan anak saya yang masih kecil ketika bertanya tentang PR dari sekolahnya yaitu kalau air masuk ke dalam botol, begaimana bentuk air, jawabannya adalah ya... jadi botol, kalau masuk ke bejana ya.. jadi bejana.. begitupun kalau masuk ke tempat yang lain. Bagaiamana kalau air didinginkan hingga suhu dibawah 0, ya... membeku jadi es.. tapi apakah air berubah zat.. tidak.. air adalah air, yang akan tetap kembali seperti semula ketika kondisinya dikembalikan seperti semula. Hal ini mengajarkan kepada kita manusia bahwa kita harus bijaksana menghadapi hidup ini, tahu situasi, bisa menyesuaikan diri dimana kita berada, bukan berarti kita berubah, tetapi tetap dengan prinsip dan jati diri kita seperti yang dicontohkan oleh air.

Air juga merupakan bahan pelarut terbaik dan universal. Dengan tingkat keasaman PH = 0 maka air bisa melarutkan hampir semua bahan kimia sehingga menjadi mudah digunakan. Gula, sirup, susu dan lain-lain dilarutkan dengan air sehingga menjadi mudah dan enak kita minum. Air melarutkan sabun cuci sehingga bisa membersihkan baju atau lantai yang kotor. Pelajaran yang dapat diambil adalah bahwa kita bisa menjadi pelarut dalam kekerasan hidup. Seseorang anak yang keras kepala dan bandel dengan tenang kita ajak bicara sehingga menjadi lebih baik. 

Jangan main-main dengan kekuatan air. Air yang terkumpul dalam jumlah banyak selain dapat berguna secara positif tetapi juga dapat berakibat fatal apabila salah dalam mensikapinya. Air yang terkumpul dengan kekuatan arusnya bisa menggerakan kincir dan memutar turbin sehingga didapat listrik dengan daya ratusan mega watt. Sekarang sedang dilakukan penelitian tentang bagaimana memanfaatkan tenaga ombak di lautan yang sangat dahsyat sehingga didapat tenaga listrik yang ramah lingkungan.

Perairan Batam by Arian Sukma
Selain hal positif air juga akan menjadi kekuatan yang maha dahsyat ketika manusia salah dalam melakukan pengelolaannya. Air bisa berbentuk air bah yang siap menyapu segala bentuk peradaban manusia yang berada didepannya. Banjir bandang muncul karena manusia tidak arif dalam mengelola hutan dan tata lingkungan perkotaan yang baik seperti daerah resapan yang hilang atau selokan yang mampat akibat banyaknya sampah yang dibuang sembaranga, atau bisa berbentuk tsunami seperti yang terjadi di Jepang atau di Aceh beberapa waktu yang lalu. Limbah manusia atau industri yang tidak dikelola dengan baik juga akan menjadikan pencemaran dan bencana lingkungan yang mengancam kehidupan manusia. 

Kita sebagai manusia bisa belajar dari sifat air tersebut, bahwa kalau sebagai manusia bisa bersatu dan melakukan hal-hal positif maka kita bisa melakukan apapun juga, menaklukan kekuatan jahat seberapa besarpun pasti bisa. Membongkar gunung dan menguras lautanpun pasti bisa. Sebaliknya kalau kita bersatu untuk hal-hal yang tidak baik akan bisa juga tetapi akibatnya akan menghancurkan tata kehidupan yang sudah baik dan merugikan diri kita sendiri.

Image intensity of tsunami in Japan (www.exploredia.com)
Terlalu banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari sifat-sifat air dan tidak mungkin terungkap semua Bagaimanapun air diciptakan oleh Alloh SWT. untuk menunjang kehidupan manusia di dunia. Manusialah sebagai salah satu mahkluk-Nya yang mampu mengolah karunia Alloh tersebut. Positif dan negatif manusialah yang memanfaatkan. Bencana yang datang kalau kita renungi berawal dari kesalahan manusia juga. Terkadang kita tidak menyadari, terlalu bodoh kita dihadapan Alloh SWT, tetapi kadang kita justru terlalu sombong dan tidak mengakui kenyataan tersebut.

Semoga kita semua mampu mentafakuri dan merenungi dengan mempelajari sifat-sifat air, dengan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan membuat semakin tunduk dan patuh kepada Sang Maha Pencipta, Alloh SWT. Jika ciptaan-Nya begitu hebat bagaimana lagi kehebatan dari Sang Pencipta tersebut. Jangan sampai kita menjadi mahluk yang kufur akan nikmat, dimana terkadang kita baru menyadari ketika semuanya sudah terlambat.

Wallohu a'lam bi showab.

Bangunan Penangkap Sumber Sumber Air Baku

Sebelum dialirkan ke bangunan instalasi pengolahan air minum (WTP), air baku yang berada dialam tentunya harus di tampung dahulu atau diarahkan pada suatu tempat yang dinamakan bangunan penangkap air baku.
Macam dan jenis bangunan penangkap air baku

1. Brocaptering.
    Merupakan bangunan penangkap air artesis -/+ yang muncul ke permukaan tanah secara alami. Airnya ditampung sedemikian rupa dengan konstruksi bangunan yang tidak mengganggu sistem pengalirannya, kemudian airnya dialirkan dengan sistem perpipaan / tanpa dialirkan untuk dimanfaatkan masyarakat sebagai air minum. Kualitas airnya relative baik, dibandingkan dengan sumber air dari permukaan, dan secara kuantitas jumlahnya sangat terbatas dan hanya terbatas pada beberapa daerah tertentu saja.
Pengumpulan air dari sumber mata air harus menjaga kondisi tanah disekitarnya. Air permukaan tidak boleh meresap dan bercampur dengan mata air. Suatu dinding dibangun dikedalaman dimana air meresap ke dalam ruang pengumpul air. Ruang pengumpul dilengkapi dengan pipa, katup dan manhole sesuai kebutuhan. Tangki dapat dikosongkan dengan adanya saluran dan pipa overflow. Jika air yang meresap mengandung air, perlu dibangun ruang pengendapan. Pada bagian permukaan bangunan, perlu dibangun saluran drainase disekeliling bangunan agar segera dapat membuang air permukaan.

2. Bangunan Pengambilan Air Baku (Intake)
Intake building PT. Aetra Air Jakarta (PAM JAYA) di Kalimalang JakTim
    Intake adalah suatu konstruksi yang berguna untuk mengambil air dari sumber air di permukaan tanah seperti reservoir, sungai, danau atau kanal. Konstruksi intake disesuaikan menurut konstruksi bangunan air, dan umumnya secara kualitas airnya kurang baik namun biasanya secara kuatitas airnya cukup banyak.

Lokasi Intake harus memperhatikan beberapa factor di bawah ini :
1.       Kualitas air yang tersedia harus baik.
2.      Berlokasi d tempat dimana tidak terdapat arus / aliran kuat yang dapat merusak intake.
3.      Selama banjir, air tidak boleh masuk ke dalam intake.
4.      Sebaiknya sedekat mungkin dengan stasiun pemompaan.
5.      Pasokan tenaga harus tersedia dan dapat digunakan.
6.      Angin yang menyebabkan sedimentasi harus dihindari.
7.      Lokasi harus mudah dijangkau dan dekat tempat pengolahan sehingga meminimalkan biaya perpipaan.
8.     Lokasi sebaiknya tidak berada di wilayah cekungan.
9.      Sebaiknya tertutup untuk mencegah sinar matahari yang bisa menstimulus pertumbuhan lumut atau ganggang di air ataupun pengotor-pengotor dari luar.
10.  Tanah tempat dibangunnya intake harus stabil.
11.   Bangunan intake harus kedap air.
12.  Pipa inlet ditempatkan dibawah permukaan sungai atau danau untuk mendapatkan air yang lebih dingin dan mencegah masuknya benda-benda yang mengapung.
13.  Sebaiknya terletak agak jauh dari bahu sungai untuk mencegah kemungkinan pencemaran.
14.  Sebaiknya terletak pada bagian hulu kota. 

Bangunan Intake terdiri dari 4 (empat) macam yaitu :
1.   Reservoir Intake (Intake Tower)
Reservoir Intake
Intake Tower terletak pada bagian pelimpahan atau dekat sisi bendungan. Pondasi menara (tower) terpisah dari bendungan dan dibangun pada bagian hulu. Menara terdiri atas beberapa inlet yang terletak pada ketinggian yang bervariasiuntuk mengantisipasi fluktuasi tinggi muka air dapat mengalir secara gravitasi ke fasilitas penjernihan air, maka intake tower tidak diperlukan.

2.   River Intake
River Intake
River Intake terdiri atas sumur beton berdiameter 3 – 6 m yang dilengkapi 2 atau lebih pipa besar yang disebut penstock. Pipa-pipa tersebut dilengkapi dengan katup sehingga memungkinkan air memasuki intake secara berkala. Air yang terkumpul dalam sumur kemudian dipompa dan dikirim kedalam instalasi pengolahan. River Intake terletak pada bagian hulu kota untuk menghidari pencemaran oleh air buangan.

3.   Lake Intake
Lake Intake terdiri atas satu atau lebih pipa bell-mouthed yang dipasang di dasar danau. Bell-mouthed ditutup dengan saringan (screen). Sebagai penyangga pipa dibuat jembatan yang menghubungkan pipa dari danau menuju tempat pengolahan air.
Lake Intake (www.thinkorthwim.com)
4.   Canal Intake
Canal Intake (www.iecca.net)
Canal Intake terdiri atas sumur beton yang dilengkapi dengan pipa bell-mouthed yang terpasang menghadap ke atas. Terdapat saringan halus pada bagian atas untuk mencegah masuknya ikan-ikan kecil dan benda-benda terapung. Ruangan juga dilapisi dengan saringan dari kerikil.

Intake juga dilengkapi dengan beberapa perlatan penunjang, antara lain.
1.       Pipa inlet, berfungsi untuk membawa air masuk ke dalam intake.
2.      Gate valve, berfungsi untuk mengatur debit aliran air dengan jalan membuka dan menutup aliran.
3.      Screen, berfungsi untuk menyaring kotoran atau suspended solid yang mungkin terbawa dalam air.
4.      Overflow, berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan air sehingga tinggi muka air dalam bak tetap konstan.
5.      Ventilasi, berfungsi menjaga tekanan udara dalam intake agar selalu sama dengan tekanan udara luar.
6.      Pompa, berfungsi untuk menaikan air dari sumber.
7.      Drain, berfungsi untuk menguras.
8.     Bak mom, berfungsi untuk membubuhkan desinfektan.
9.      Pipa outlet, berfungsi untuk membawa air keluar dari intake.
10.  Ruang operator

      Jenis bangunan intake sangat tergantung dari lokasi sumber air bakunya, juga faktor biaya baik biaya kontruksi, operasional maupun pemeliharaannya. Selain itu juga tergantung dengan tingkat sedimentasi dari lokasi sumber air baku. Faktor estetis juga bisa menjadi pertimbangan. Kombinasi dari beberapa tipe bangunan intake juga bisa dilakukan untuk mengakomodir kondisi di lapangan.


Sumber : Pedoman Pengenalan SPAM - Kemenpu BPPSPAM

Permasalahan DAS Ciliwung-Cisadane

Dalam RTRW Propinsi Jawa Barat 2010, Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane yang mempunyai luas sekitar 4.496 km2 dengan potensi Sumber Daya Air Permukaan sebesar 5,5 Milyar M3 per tahun, terdiri dari 4 Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS Ciliwung, DAS Cisadane, DAS Kali Buaran, dan DAS Kali Bekasi, yang berdasarkan hasil kajian pada tahun 2001 mempunyai kondisi sangat kritis, di mana rasio aliran mantap atau perbandingan antara kebutuhan air dan ketersediaan air atau kondisi debit aliran sungai yang diharapkan selalu ada sepanjang tahun dari ke empat DAS tersebut telah jauh melebihi 100%.

Hal tersebut tentunya sangat kontras dengan kenyataan bahwa Kawasan Bodebek-Punjur merupakan dua Kawasan yang mempunyai potensi perkembangan yang sangat pesat, baik dari aspek pertumbuhan penduduk (sepertiga penduduk Jabar) maupun dari Laju Pertumbuhan Ekonominya (4,5% tahun 2001) yang selalu di atas rata-rata Jawa Barat.

Berdasarkan analisis citra landsat 1994 dan 2001, telah terjadi pergeseran penggunaan lahan (perubahan tata guna tanah) dari hutan primer sebesar 41,12% di Kawasan Bodebek dan sebesar 6,76% di Kawasan Bopunjur, dari hutan sekunder sebesar 68,94% di Kawasan Bodebek dan sebesar 1,2% di Kawasan Bopunjur, serta dari penggunaan sawah sebesar 11,98% di Kawasan Bodebek dan sebesar 4,42% di Kawasan Bopunjur. Berdasarkan berbagai perkembangan dan kondisi tersebut, terdapat beberapa permasalahan, baik dalam penataan ruang di Kawasan Bodebek-Punjur tersebut, maupun dalam pengelolaan Sumber Daya Air di DAS-DAS dalam Kawasan tersebut. Permasalahan penataan ruang yang dapat teridentifikasi adalah sebagai berikut:

Belum sinerginya penanganan atas terjadinya pergeseran penggunaan lahan terutama di Kawasan Lindung hutan, serta belum memadainya acuan penanganan kawasan yang ditetapkan fungsinya sebagai Kawasan Lindung non hutan, misalnya acuan dalam pemanfaatan lahan perkebunan yang telah habis HGU-nya, Kawasan perkotaan yang terus meningkat dan telah melebihi yang ditetapkan dalam rencana, sehingga berdasar data tahun 2001 telah terjadi penyimpangan sebesar 79,5%).

Permasalahan dalam pengelolaan sumber daya air dapat diidentifikasi sebagai berikut:

- Ketersediaan air di Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane secara umum telah sangat kritis,
- Belum terkendalinya pemanfaatan ruang baik di sepanjang sempadan sungai maupun pengelolaan di badan sungainya,
- Ketersediaan air yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan semakin mahal dan langka baik kuantitas maupun kualitasnya, sehingga menimbulkan berbagai konflik antar sektor maupun antar wilayah,
- Fluktuasi ketersediaan air permukaan sangat tinggi, sehingga sering terjadi kebanjiran di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Hal tersebut merupakan wujud dari hulu DAS yang fungsi konservasinya telah jauh berkurang,
- Belum adanya kesinergian antar wilayah dalam bentuk role sharing antara Propinsi/Kabupaten/Kota - Propinsi/Kabupaten/Kota di daerah hilir dalam rangka penanganan hulu DAS.

Kondisi tersebut memberikan gambaran tentang telah terjadinya kerusakan DAS yang berdampak terhadap permasalahan surplus/defisit neraca air sepanjang tahun.

Peta lingkungan Sumber Daya Air Citarum, Cimanuk dan Cisanggarung

Wilayah Sungai merupakan kumpulan Daerah Aliran Sungai. Informasi yang terintegrasi tentang pengelolaan DAS perlu disusun secara terintegrasi dalam bentuk peta tematik. sehingga semua informasi mengenai sumber daya air dapat membantu menyusun kebijakan ataupun perencanaan pengelolaan sungai yang komprehensif.

Pada Tahun Anggaran 2005 Dinas PSDA Jawa Barat melalui Sub Dinas Bina Program telah dilaksanakan kegiatan Pembuatan Atlas SDA Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung. Atlas Sumber daya air (SDA) Wilayah Sungai Citarum dan Cimanuk � Cisanggarung Propinsi Jawa Barat ini merupakan suatu informasi yang menampilkan kondisi potensi SDA, sungai dan daerah aliran sungai (DAS), pendayagunaan SDA, pemanfaatan, pengelolaan, konservasi baik saat ini maupun ke depan. Informasi ditampilkan dalam bentuk peta � peta tematik dan teks singkat.

Pada bagian ini ditampilkan peta lingkungan SDA di Wilayah Sungai Citarum dan Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung. Adapun daftar peta tematik waduk hasil kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Peta Topografi WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung

2. Peta Topografi WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung dan Jawa Barat sekitarnya

3. Peta Penggunaan Lahan di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

4. Peta Geologi Lingkungan di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

5. Peta Sistem Wilayah Sungai Balai PSDA WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

6. Peta Batas Kabupaten/Kota di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

7. Peta Daerah Aliran Sungai di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

8. Peta Lokasi Kantor Balai PSDA WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

9. Peta Curah Hujan Rata-rata di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

10. Peta Intensitas Curah Hujan Rata-rata di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

11. Peta Potensi dan Prospek Air Tanah di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

12. Peta Sebaran Pemanfaatan Kualitas Air di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

13. Peta Lokasi Bendungan di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

14. Peta Oseanografi di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

15. Peta Pemanfaatan Pesisir Pantai di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

16. Peta Rawan Bencana di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

17. Peta Sumber Daya Geologi di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

18. Peta Kondisi Aliran Mantap Rata-rata Per DAS di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

19. Peta Ekosistem Pesisir Pantura di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

20. Peta Debit Sungai di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

21. Peta Pariwisata Pesisir Pantura di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

22. Peta Morfologi Pantai di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

23. Peta Kerusakan Pesisir Pantura di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

24. Peta Hidrologi di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

25. Peta Klimatologi di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

26. Peta Stasiun Curah Hujan di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

27. Peta Stasiun Duga Air di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

28. Peta Irigasi di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

29. Peta Kawasan Lindung di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

30. Peta Lokasi Mata Air di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

31. Peta Lokasi Situ/Waduk, Embung, Bendung di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

32. Peta Banjir di WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung Jawa Barat

Untuk File lebih lengkap mengenai peta DAS pada WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung hasil kegiatan penyusunan Atlas SDA tahun 2005 dapat diperoleh pada Balai Data dan Informasi SDA Dinas PSDA Jabar di Jl. Braga No. 137 Bandung Telp. 022-4233579.

Peta Waduk sungai Citarum, Cimanuk dan Cisanggarung

Wilayah Sungai merupakankumpulan Daerah Aliran Sungai. Informasiyang terintegrasi tentang pengelolaan DAS perlu disusun secara terintegrasidalam bentuk peta tematik. sehinggasemua informasi mengenai sumber daya air dapat membantu menyusun kebijakanataupun perencanaan pengelolaan sungai yang komprehensif.

Pada Tahun Anggaran 2005Dinas PSDA Jawa Barat melalui Sub Dinas Bina Program telah dilaksanakankegiatan Pembuatan Atlas SDA Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung. Atlas Sumberdaya air (SDA) Wilayah Sungai Citarum dan Cimanuk � Cisanggarung Propinsi JawaBarat ini merupakan suatu informasi yang menampilkan kondisi potensi SDA,sungai dan daerah aliran sungai (DAS), pendayagunaan SDA, pemanfaatan, pengelolaan, konservasibaik saat ini maupun ke depan. Informasi ditampilkan dalam bentuk peta � petatematik dan teks singkat.

Pada bagian ini ditampilkanpeta Infrastruktur SDA yaitu waduk di Wilayah Sungai Citarum dan Wilayah SungaiCimanuk-Cisanggarung. Adapun daftar peta tematik waduk hasil kegiatan tersebutadalah sebagai berikut :

1. WadukAnggrahan

2. SituBagendit

3. WadukCileunca-Panunjang

4. WadukCirata

5. WadukDarma

6. WadukJatiluhur

7. WadukSaguling

8. WadukSeto Patok dan Waduk Sedong

9. SituCiburuy

10. SituKamojing

11. SituLembang

Untuk File lebih lengkapmengenai peta DAS pada WS. Citarum dan WS. Cimanuk-Cisanggarung hasil kegiatanpenyusunan Atlas SDA tahun 2005 dapat diperoleh pada Balai Data dan InformasiSDA Dinas PSDA Jabar di Jl. Braga No.137 Bandung Telp. 022-4233579.